Gejala Klinis
Abses tubo-ovarian (TOA, tubo-ovarian abscess) adalah suatu komplikasi penyakit radang panggul (PID, pelvic inflammatory disease) yang sering terjadi, dengan gejala klinis serupa dengan gejala salpingitis (yaitu nyeri abdomen, demam, dan gejala gastroinestinal).
Patofisiologi
TOA terjadi pada sebanyak 15% perempuan dengan PID dan sekitar 33% dari mereka memerlujan perawatan di rumah sakit untuk PID. TOA jarang terjadi pada perempuan pascamenopause. Patogen yang paling sering dari kultur operatif adalah Escherichia coli, Bacteroides, dan Streptococcus. Spesies Neisseria menggambarkan adanya bias seleksi pada berbagai laporan kusus yang telah dipublikasikan atau pada kasus yang memerlukan intervensi bedah.
Diagnosis
Petunjuk adanya TOA dari anamnesis meliputi satu atau lebih episode PID sebelumnya dan penggunaan IUD (intarauterine device). Pemeriksaan fisik biasanya memperlihatkan nyeri tekan abdomen bawah, nyeri tekan serviks dan adneksa, serta rasa penuh di adneksa pada pemeriksaan panggul. Diagnosis dikonfirmasi dengan sonografi transvagina, yang memperlihatkan struktur tubular berbatas tegas, berbanding tebal dan padat dengan level debris-cairan heterogen. JIka terlihat ada cairan bebas, atau jika terdapat tanda rangsang peritoneum pada pemeriksaan, maka CT abdomen diindikasikan. Ultrasonografi transabdomen dapat dipersulit oleh udara dalam usus dan habitus/bentuk tubuh. Beberapa ahli menganjurkan ultrasonografi rutin pada semua pasien PID yang dirawat di rumah sakit. Laparoskopi adalah standar emas diagnostik.
Komplikasi Klinis
Komplikasi TOA meliputi terjadinya ruptur dan selanjutnya sepsis serta syok septik. Resiko kehamilan ektopik dan infertilitas pasca pengobatan bersifat substansial.
Tata Laksana
Karena spektrum polimikroba terlihat pada TOA, terapi tripel dengan ampisilin, gentamisin, dan klindamisin terbukti efektif dari sisi harga. Pembedahan diperlukan pada semua kasus ruptur TOA atau kegagalan pengobatan medis.
0 Komentar
Penulisan markup di komentar