Gejala Klinis
Pasien yang mengalami
dermatitis atopik (DA) datang dengan suatu ruam yang gatal di bagian kulit,
yang dapat meradang, membengkak, dan kering. DA seringkali ditemukan bersamaan
dengan entitas atopik lainnya.
Patofisiologi
Penyebab dan mekanisme tepat
yang terlibat pada DA tidak sepenuhnya dipahami. Diduga terdapat peran alergen
pencetus, tetapi pada beberapa penelitian hal ini disangkal. DA tampaknya
peningkatan kadar imunoglobin E (IgE) bersamaan dengan disregulasi sel T. Pelepasan
histamin tidak terlibat pada DA.
Diagnosis
Kriteria diagnosis DA
meliputi adanya ruam kulit pruritik dalam 12 bulan terakhir (obligatori),
ditambah tiga atau lebih kriteria berikut: riwayat dermatitis fleksural, onset
sebelum usia 2 tahun, riwayat asma atau hay fever, riwayat kulit kering, dan
dermatitis fleksural yang terlihat. Kriteria lebih detail telah digambarkan di
masa lalu, tetapi terlalu memberatkan untuk digunakan di unit gawat darurat
(UGD). Uji laboratorium memiliki nilai yang terbatas jika diterapkan di UGD;
namun, peningkatan nilai IgE serum dapat membantu menegakkan diagnosis.
Komplikasi Klinis
Komplikasi dermatitis atopik
meliputi superinfeksi bakteri dan virus.
Tata Laksana
Rujukan dermatologik tepat
dilakukan pada semua kasus. Berkeringat dan panas pada kulit sering kali
menjadi faktor pencetus, dan pasien dianjurkan menghindari faktor pencetus
tersebut. Mandi dengan air hangat dan penggunaan sabun yang lembut dianjurkan;
emolien dapat dioleskan pada kulit yang lembab untuk memaksimalkan retensi
kelembapan. Steroid potensi menengah dapat dioleskan dua kali sehari untuk
eksaserbasi DA. Antibiotik digunakan hanya untuk kasus dengan tanda infeksi.
0 Komentar
Penulisan markup di komentar