Cara Pengobatan Penyakit Veruka Viral (kutil)

11:09:00


Gejala Klinis
Veruka yang sering terjadi pada awalnya tampak sebagai papul berbatas tegas dan halus yang kemudian seiring waktu menjadi papul berbentuk kubah dengan permukaan iregular. Veruka dapat berwarna keabuan atau kecoklatan dan bentuknya hiperkeratotik. Papul tersebut dapat keras, nodular, atau palipoid. Sebagian besar ditemukan di ragio periungual tangan, meskipun dapat di temukan dimanapun. Veruka filiformis adalah suatu varian veruka yang sering terjadi; veruka tampak dengan projeksi menyerupai jari dan seringkali ditemukan dekat dengan mata. Veruka rata tampak sebagai papul yang rata di area-area yang sering di cukur dan pada wajah serta dorsum manus (punggung tangan).

Patofisiologi
Veruka, atau warts, adalah tumor epitel jinak yang disebabkan oleh virus DNA yang dikenal sebagai human papillomavirus (HPV).

Veruka viral dibagi menjadi veruka umum (veruka vulgaris), veruka rata (veruka planus), dan veruka plantar (veruka plantaris). Veruka umum menggambarkan 70% kasus HPV yang terjadi pada praktik klinis. Veruka dapat ditularkan dari orang ke orang, dengan autoinokulasi, atau melalui kontak di lingkungan yang lembab dan hangat. Infeksi meningkat pada pasien dengan penurunan imunitas sel T. HPV tipe 1, 2, dan 4 menyebabkan veruka umum dan veruka plantar, sedangkan tipe 3 dan 10 lebih sering ditemukan pada veruka rata. Veruka rata adalah jenis veruka umum yang paling jarang terjadi, yaitu sekitar 4% dari pasien yang mengalami veruka.

Diagnosis
Diagnosis veruka ditegakkan berdasarkan pemeriksaan klinis. Diagnosis dapat diperbaiki dengan debridement pada area kulit yang terkena, karena veruka sering disalahartikan sebagai corn atau kalus. Setelah debridement kulit, veruka memilki gambaran “berbiji”.  Biji tersebut merupakan perdarahan kapiler di area veruka. Veruka tidak memiliki garis sidik jari atau jejak kaki, yang merupakan gambaran lain untuk membantu membedakannya dari kalus atau corn.

Komplikasi Klinis
Komplikasi veruka yang paling sering terjadi adalah infeksi resisten, autoinuklasi, dan nyeri di tempat infeksi.

Tata Laksana

Pengobatan veruka adalah dengan zat kimiawi, pembedahan, atau kemoterapi. Pengobatan paling sering meliputi penggunaan asam salisilat yang dapat di beli bebas. Pengobatan dengan asam salisilat ini bisa dalam bentuk cair, gel, atau patch transdermal. Merendam area yang terkena dalam air hangat dan melakukan debridement sebelum pemakaian asam salisilat dianjurkan untuk mendapatkan efek yang optimal. Pengobatan mungkin memerlukan waktu berminggu-minggu sampai berbulan-bulan, tetapi asam salisilat memiliki tingkat kesembuhan sebesar 70-80%. Zat kimia lainnya meliputi formaldehida, glutaraldehida, dan kantaridin. Tindakan bedah meliputi bedah listrik, terapi beku, dan diseksi tumpul. Kriogen yang digunakan meliputi nitrogen cair, nitrogen oksida, dan karbon dioksida. Terapi beku (crytherapy) memerlukan  suhu sekurang-kurangnya  -50°C. Pengobatan berulang setelah pencukuran terbukti lebih efektif daripada pengobatan tunggal terapi beku. Suntikan bleomisin, interferon, podofilin, dan 5-fluorourasil kedalam veruka yang resisten. Simetidin, yang telah terbukti mempekuat imunitas selular, dapat digunakan pada anak yang memilki banyak veruka.

Share this :

Previous
Next Post »
0 Komentar

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔