Gejala
Klinis
Kista pilonidal biasanya menyerang orang dewasa muda
(berusia kurang dari 40 tahun), dengan predominansi laki-laki 4:1. Pasien dapat
datang dengan massa berfluktuasi yang terasa nyeri, berukuran sekitar 5 cm
kearah kepala dari anus pada garis tengah, yang dapat disertai dengan drainase
cairan.
Patofisiologi
Kista pilonidal adalah reaksi granulomatosa terhadap
sarang kecil rambut pada area sakrokoksigeal garis tengah yang berkembang
menjadi abses dan saluran infeksi.
Penyakit pilonidal kemungkinan besar adalah penyakit
didapat, meskipun pada awalnya dianggap sebagai penyakit kongenital. Penyakit
timbul dari penetrasi rambut pada kulit. Suatu reaksi peradangan dan
granulomatosa pada kelenjar pilosebasea dan folikel rambut yang menyebabkan
kista granulomatosa. Sinus yang mengalami epitelialisasi terbentuk dari rambut
yang terperangkap dan menumpuk dalam saluran asal dan mulai menampakkan reaksi
benda asing. Bakteri dapat masuk kedalam folikel steril dan menimbulkan
peradangan dan edema, serta menyumbat folikel. Isisnya dapat keluar sampai
folikel ruptur dan infeksi meluas kedalam jaringan subkutan, menyebabkan
terbentuknya abses. Sembilan puluh persen saluran membentang kearah kepala dari
folikel pencetus; saluran dapat memiliki jalur digaris tengah atau di bagian
lateral.
Diagnosis
Diagnosis penyakit pilonidal ditegakkan berdasarkan
temuan adanya area berfluktuasi yang terasa nyeri diragio presakral. Penyakit
kronik atau rekuren diketahui bila terjadi rekurensi setelah insisi dan telah
dilakukan drainase abses polinidal.
Komplikasi
Klinis
Komplikasi paling sering adalah rekurensi abses pilonidal
(1-19%kasus).
Tata
Laksana
Abses pilonidal dapat diobati dengan insisi dan drainase
di unit gawat darurat (UGD). Luka harus dibalut, dan pasien harus menjalani
follow-up dengan ahli bedah untuk pengobatan definitif. Sampai saat ini, terapi
difinitif untuk abses pilonidal adalah eksisi terbuka yang memerlukan waktu
berminggu-minggu sampai berbulan-bulan untuk sembuh. Dengan hilangnya jaringan
secara minimal, insisi dan kuretase sederhana pada saat ini merupakan pilihan
bedah yang lebih sering diambil. Pilihan difinitif tambahan meliputi suntikan
dengan fenol, marsupialisasi, eksisi, dan penutupan primer, serta eksisi dengan
penutupan plastik (misalnya z-plasti, tundur kulit). Pasien dapat diinstruksikan
mencukur rambut sampai jarak 3-4 cm dari kista setiap 1-3 minggu untuk mencegah
rekurensi.
0 Komentar
Penulisan markup di komentar