Penanganan medis penyakit Kista Pilonidal

11:40:00

Gejala Klinis
Kista pilonidal biasanya menyerang orang dewasa muda (berusia kurang dari 40 tahun), dengan predominansi laki-laki 4:1. Pasien dapat datang dengan massa berfluktuasi yang terasa nyeri, berukuran sekitar 5 cm kearah kepala dari anus pada garis tengah, yang dapat disertai dengan drainase cairan.

Patofisiologi
Kista pilonidal adalah reaksi granulomatosa terhadap sarang kecil rambut pada area sakrokoksigeal garis tengah yang berkembang menjadi abses dan saluran infeksi.

Penyakit pilonidal kemungkinan besar adalah penyakit didapat, meskipun pada awalnya dianggap sebagai penyakit kongenital. Penyakit timbul dari penetrasi rambut pada kulit. Suatu reaksi peradangan dan granulomatosa pada kelenjar pilosebasea dan folikel rambut yang menyebabkan kista granulomatosa. Sinus yang mengalami epitelialisasi terbentuk dari rambut yang terperangkap dan menumpuk dalam saluran asal dan mulai menampakkan reaksi benda asing. Bakteri dapat masuk kedalam folikel steril dan menimbulkan peradangan dan edema, serta menyumbat folikel. Isisnya dapat keluar sampai folikel ruptur dan infeksi meluas kedalam jaringan subkutan, menyebabkan terbentuknya abses. Sembilan puluh persen saluran membentang kearah kepala dari folikel pencetus; saluran dapat memiliki jalur digaris tengah atau di bagian lateral.

Diagnosis
Diagnosis penyakit pilonidal ditegakkan berdasarkan temuan adanya area berfluktuasi yang terasa nyeri diragio presakral. Penyakit kronik atau rekuren diketahui bila terjadi rekurensi setelah insisi dan telah dilakukan drainase abses polinidal.

Komplikasi Klinis
Komplikasi paling sering adalah rekurensi abses pilonidal (1-19%kasus).

Tata Laksana
Abses pilonidal dapat diobati dengan insisi dan drainase di unit gawat darurat (UGD). Luka harus dibalut, dan pasien harus menjalani follow-up dengan ahli bedah untuk pengobatan definitif. Sampai saat ini, terapi difinitif untuk abses pilonidal adalah eksisi terbuka yang memerlukan waktu berminggu-minggu sampai berbulan-bulan untuk sembuh. Dengan hilangnya jaringan secara minimal, insisi dan kuretase sederhana pada saat ini merupakan pilihan bedah yang lebih sering diambil. Pilihan difinitif tambahan meliputi suntikan dengan fenol, marsupialisasi, eksisi, dan penutupan primer, serta eksisi dengan penutupan plastik (misalnya z-plasti, tundur kulit). Pasien dapat diinstruksikan mencukur rambut sampai jarak 3-4 cm dari kista setiap 1-3 minggu untuk mencegah rekurensi.

Share this :

Previous
Next Post »
0 Komentar

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔