Gejala Klinis
Pasien pada awalnya mengalami ruam vesikular eritematosa
di area yang terpajan sinar matahari seperti wajah, dada atas, serta dorsum
lengan bawah dan tangan. Ruam dapat tampak seperti garis-garis,yang membentuk
pola pada area yang kontak dengan dengan tanaman. Gejala memuncak dalam 36-72
jam setelah pajanan. Pada kasus yang berat, pembentukan lepuh dan gejala
sistematik dapat terjadi, termasuk mual dan muntah. Ruam yang terjadi kemudian
diikuti dengan berkembangnya lesi hiperpigmentasi seragam yang meniggi dan
dapat berlangsung beberpa bulan atau lebih lama.
Patofisiologi
Fitofotodermatitis adalah suatu reaksi kulit nonalergi
yang terjadi setelah terpajan tanaman tertentu disertai pajanan sinar matahari.
Kondisi ini sering terjadi pada pekerja seperti tukang kebun, petani, koki, dan
penjual bahan makanan. Banyak tanaman mengandung psoralen, suatu golongan
senyawa yang menyebabka terjadinya reaksi ini. Tanaman tersebut meliputi lemon,
limau, seledri, wortel liar, daun paterseli (parsley), sejenis wortel
(parsnip), adas(fennel), tanaman berbiji harum (dill), pohon ara (fig), sejenis
bunga berwarna kuning yang berbentuk mangkok (buttercup), dan mustard. Psoralen
digunakan untuk terapi dalam kombinasi dengan sinar ultraviolet (PUVA) untuk
pengobatan psoriasis, vitiligo, dan mikosis fungoides (limfoma sel T kulit).
Dermatitis Berloque terjadi pada tubuh bagian atas setelah menggunakan parfum
yang terdiri dari minyak limau bergamot yang mengandung psoralen.
Ketika terpajan sinar matahari, psoaralen menyebabkan
ikatan silang DNA dan inhibisi pembelahan dan pertumbuhan sel. Cedera ini
menstimulasi sintesis keratin dan melanin serta penebalan stratum korneum.
Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, gambaran, dan
lokasi lesi kulit. Riwayat pajanan yang cermat harus diperoleh. Pasien mungkin
tidak ingat pajanan sepele terhadap psoralen, seperti membuat campuran minuman
dengan limau. Kesalahan diagnosis fitofotodermatitis yaitu keliru dianggap
sebagai penyiksaan anak dapat terjadi bila anak memiliki lesi hiperpigmentasi
yang berbentuk telapak tangan. Pada kasus ini, orangtua yang tangannya memegang
jus lemon atau limau kemudian memegang si anak, yang selanjutnya terpajan sinar
matahari dan terbentuklah kondisi seperti bentuk telapak tangan tersebut.
Tata Laksana
Pengobatan akut meliputi kortikosteroid topikal dan
kompres dingin. Hiperpigmentasi biasanya sembuh seiring berjalannya waktu,
tetapi pengobatan dengan tretinoin atau agen pemutih kulit dapat memperbaiki
penampilan.
0 Komentar
Penulisan markup di komentar