Gejala
Klinis
Pasien datang setelah onset akut ruam veskular
atau makopapular yang eritematosa dan sangat gatal dalam 14 hari setelah
episode primer dermatitis atau infeksi kulit. Erupsi ID sering kali simetrik
dan dapat mengenai ekstremitas atas dan bawah, batang tubuh, wajah, dan leher.
Beberapa pasien juga dapat mengalami demam, leukositosis, adenopati
generalista, dan pembesaran limpa. Prevalensi reaksi ID sama pada laki-laki dan
perempuan.
Patofisiologi
Reaksi ID adalah suatu reaksi akut
generalista terhadap berbagai sifat
peradangan atau infeksi pada kulit. Reaksi ID kemungkinan berasal dari keadaan
imunologik, dan patologi reaksi ID tertentu yang bergantung pada penyebab
ganguan primer. Secara spesifik, proses ID dapat diidentifikasi melalui proses
pencetus primer seperti dermatofitid, pedikulid, atau bakterid. Pada setiap
kasus, reaksi ID secara esensial merupakan kulit alergik sekunder pada orang
yang tersensitisasi yang disebabkan oleh penyebaran jamur, bakteri, parasit,
atau produk-produknya dalam darah.
Diagnosis
Temuan klinis yang disebabkan oleh reaksi ID
berbeda-beda dan bergantung pada penyebab pencetus primer. Namun, lesi ID
selalu terjadi pada lokasi anatomik yang disingkirkan dari infeksi primer atau
tempat dermatitis dan cendrung simetrik
Komplikasi
Klinis
Komplikasi yang paling sering terjadi adalah
kejadian reokurensi, terutama jika lesi primer tidak diobati secara lengkap.
Komplikasi lainnya meliputi infeksi sekunder dan dermatitis kontak alergik
sekunder.
Tata
Laksana
Infeksi atau dermatitis pencetus harus
dieradikasi untuk mengobati reaksi ID secara efektif. Steroid sistemik dan
topikal serta antihistamin sistemik dapat sangat membantu pada pengobatan
keadaan ini. Pasien dengan infeksi berat yang mendasari sebagai pencetus reaksi
ID dapat memerlukan perawatan di rumah sakit.
0 Komentar
Penulisan markup di komentar