Gejala klinis
Di unit gawat darurat (UGD), ulkus dekubitus biasanya
secara tidak sengaja ditemukan pada pasien yang duduk terus di kursi atau terus
berbaring ditempat tidur yang datang karena keluhan lain.
Patofisiologi
Ulkus akibat tekanan terjadi bila jaringan subkutan
mengalami penekanan melawan prominensia tulang iskium, trokanter, sakrum, dan
tumit. Hiperemia menyebabkan iskemia dan nekrosis. Faktor resiko meliputi usia,
inaktivitas, dan merokok.
Diagnosis
National
pressure ulcer advisory panel menggolongkan lukan tekanan
menjadi empat stadium. Pada stadium 1, luka tekan tampak sebagai kulit utuh
dengan eritema yang memucat. Luka tekanan stadium 2 tampak sebagai kulit yang
melepuh, yang menggambarkan hilangnya kulit partial-thickness
sampai tingkat dermis. Pada ulkus stadium 3, jaringan subkutan berlemak dapat
dilihat, dan keadaan ini menggambarkan hilangnya kulit full-thickness. Pada ulkus stadium 4, otot atau tulang dapat
terlihat.
Komplikasi klinis
Infeksi sering terjadi, terutama pada pasien inkontinensia
yang memiliki resiko mengalami kontaminasi fases pada luka. Selusitis,
osteomielitis, atau spesis dapat terjadi.
Tata Laksana
Luka tekanan stadium 1 dapat di tangani dengan sawar
kulit berbahan dasar salep untuk mencegah kontaminasi fekal. Luka tekanan
stadium 2 harus ditutupi dengan balutan oklusif yang berfungsi secara esensial
sebagai suatu lapisan, yang memberikan lingkungan steril dan lembab dimana
granulasi dan epitelialisasi dapat terjadi. Pembalutan ini biasanya dibiarkan
ditempatnya selama beberapa hari. Ulkus stadium 3 dapat di-debridement dengan suatu skapel, dengan sediaan enzim topikal, atau
dengan balutan basah kering (wet-to-dry-dressing)
secara serial. Pasien dengan ulkus stadium 4 harus dirujuk untuk memperoleh
perawatan dari ahli bedah plastik.
Setiap luka yang tampak terinfeksi lokal harus diobati
dengan antibiotik topikal, seperti perak sulfadiazin. Semua ulkus dekubitus
harus ditangani dengan pemberian bantal dan reposisi yang sering. Selain itu,
beberapa penelitian telah memperlihatkan bahwa asupan protein berkorelasi
secara langsung dengan pencegahan primer ulkul dekubitus dan dengan penyembuhan
luka. Panas yang diberikan secara lokal memiliki efek positif pada penyembuhan
luka.
0 Komentar
Penulisan markup di komentar