Penyakit Peradangan Kulit Atau EKSEMA

11:36:00

Gejala Klinis

Reaksi eksematossa dapat bermanifestasi akut sebagai plak vesikular eritematosa atau sebagai ruam papulovesikular yang dapat mengeluarkan cairan, lembab, dan sangat gatal. Seiring berkmbangnya lesi dan menjadi subakut, vesikel menjadi berkustan dan bersisik. Secara kronis, ruam ini di tandai dengan likenifikasi, hiperpigmentasi, dan berbentuknya sisik. Anak yang berusia lebih dari 2 tahun dan orang dewasa seiring datang dengan ruam di area antekubiti, poplitea, dan fleksor, sedangkan bayi memiliki lesi pada kulit kepala, wajah pipi, dan permukaan ekstentensor ekstremitas.

Patofisiologi
Eksema adalah istilah generik yang di gunakan untuk menjelaskan suatu spektrum penyakit peradangan kulit yang bermanifestasi sebagai ruam merah yang gatal. Eksema termasuk subkelas dermatis, seperti dermatis atopik, kontak, dishidrolik, seboroik, statis, dan fototoksik, selain liken simpleks kronik serta defisiensi niansin dan riboflavin.


Baik mekanisme imunologik maupun momimunologik terlibat pada terjadi eksema. Pencetus jenis respons ini banyak, meliputi virus, perbedaan suhu yang besar, dengan detergen, dan kosmetik. Pencetus tersebut menstimulasi produksi sitokin yang meningkat rasio sel T helper tipe 2 (Th2)  terhadap sel Th 1. Hal ini menyebabkan peningkatan kadar imunoglobulin E (IgE) dan eosinofil, selain peningkatan basofil dan degranulasi sel mast. selain peyebab, spesimen biopsi lesi eksematosa memperlihatkan edema instraselular epidermal dan infiltrasi sel T intraselular privaskular dermal.

Diagnosis
Anamnesis dan pemeriksaan fisik yang baik biasanya cukup untuk menegakkan diagnosis eksema. Pasien seringkali  menceritakan episode atopi, rinitis alergi, atau asma pada riwayat penyakit keluarganya.

Komplikasi Klinis
Komplikasinya  meliputi surperinfeksi bakteri, biasanya dengan Staphlococcus aureus. Penelitian memperlihatkan bahwa penggunaan sabun anti bakteri mengurangi kolonisasi lesi eksmatosa.

Tata Laksana
Beberapa modalitas telah dirancang untuk pengobatan eksema. Modalitas tersebut meliputi hidrasi kulit, pemberian kortikosteroid topikal jangka pendek, antihistamin untuk penymbuhan sitomatik pruritis, dan penghindaran dari irirtan.Terapi rumatan dengan kortikosteroid topikal tidak dianjurkan, karena secara potensial dapat menyebabkan atrofil kulit, hipopigmentasi, dan imunosupresi. Imunomodulator yang memblokade aktifitas sel T, seperti primekrolimus dan takrolimus, telah terbukti lebih menguntungkan dari pada kortikosteroid, karena obat ini tampak meriduksi imunosupresi sistemik atau atrofil kutan

Share this :

First
0 Komentar

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔