Gejala
Klinis
Pasien yang mengalami fraktur terbuka (OF, open
fracture) datang dengan nyeri pada ekstremitas yang terkena,
bersamaan dengan laserasi atau luka tusuk diatasnya.
Patofisiologi
OF adalah suatu fraktur yang disertai terputusnya sawar
kulit normal diatasnya, sehingga terjadi pajanan atau saluran dari kulit ke
fraktur atau hematomatanya. Satu klasifikasi fraktur terbuka adalah sebagai
berikut.
- Derajat I adalah luka tusuk besih yang kurang dari 1 cm.
- Derajat II adalah laserasi yang kurang dari 5 cm yang tidak melibatkan cedera atau hilangnya jaringan lunak yang luas.
- Cedera derajat III memiliki kerusakan jaringan lunak yang luas akibat cedera remuk atau melibatkan kehilangan jaringan yang luas.
- Cedera derajat IIIA memiliki cukucp jaringan lunak yang menutupi tulang.
- Cedera derajat IIIB mengalami kerusakan periosteal terkait dan pajanan tulang.
- Cedera derajat IIIC melibatkan cendera arteri yang luas.
Diagnosis
Diagnosis OF ditegakkan berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik yang cermat, bersam dengan evaluasi foto rontgen tulang bawahnya yang terkena. Pemeriksaan
secara cermat dan dokumentasi status neurovaskular dari ekstremitas yang
terkena bersifat esensial untuk dilakukan.
Komplikasi Klinis
OF dipersulit oleh infeksi, osteomielitis, non-union, dan delayed union (penyatuan Lambat). Tulang dan jaringan lunak dibawahnya dapat mengalami devaskularisasi luas yang memerlukan amputasi. Karena kekuatan besar yang menyebabkan OF, seringkali terjadi mionekrosisi dan rabdomiolisis.
Tata
Laksana
Pengobatan awal OF meliputi imobilisasi dan rujukan
ortopedi darurat. Antibiotik yang efektif melawan organisme kulit harus diberikan secara intravena di unit gawat
darurat (UGD). Sefalosporin generasi pertama adalah obat pilihan. Profilaksis
tetanus harus diberikan jika terdapat indikasi. Debridement luka diikuti irigasi tekanan tinggi yang banyak
harus dilakukan dengan segera di UGD jika pembedahan ditunda lebih dari 1 jam.
Balutan steril harus dipakai. Pengobatan
OF melibatkan irigasi tekanan tinggi dan debriment di ruang operasi,
serta fiksasi fraktur. Nail intramedular digunakan seiring
dengan meningkatnya pemakaian untuk penanganan fraktur femur dan tibia terbuka.
Fiksasi fraktur eksterna mungkin diperlukan jika terdapat cidera jaringan lunak
yang luas atau jika perdarahan harus dikontrol secara cepat, seperti pada kasus
fraktur pelvis.
0 Komentar
Penulisan markup di komentar