Klasifikasi Salter-Harris

11:33:00



Gejala Klinis
Pasien dengan faktur yang dideskripsikan berdasarkan sistem klasifikasi Salter-Harris (SH) datang dengan nyeri,nyeri tekan, dan mungkin pembengkakan. Cedera dapat terjadi setelah trauma minimal, karena lempeng pertumbuhan dua sampai lima kali lebih lemah dari pada tulang di sekelilingnya. Faktur SH II-V dapat dikenali dengan mudah pada foto rontgen. Suatu faktur SH1 mungkin tidak dapat dideteksi pada foto rontgen, dan terapi konservatif mungkin diperlukan untuk kasus yang dicurigai fraktur.


Patofisiologi
Fraktur dapat terjadi akibat trauma langsung atau tekanan rasional. Klasifikasi fraktur SH merupakan suatu sistem pengelompokan fraktur masa kanak-kanak yang mengenai lempeng pertumbuhan epifisis (fisis). SH I adalah fraktur yang hanya mengenai lempeng pertumbuhan saja. Fraktur ini dapat dikenali pada foto rontgen, namun, bisa juga tidak. Pada SH II, fraktur terjadi melalui metafisis serta fisis. Fraktur SH III adalah fraktur intra-antikular yang terjadi melalui fisis serta epfisis. Fraktur SH IV melewati baik epifisis  maupun metafisis. SH V adalah suatu cedera remuk pada lempeng pertumbuhan dan dikenali sebagai kompresi fisis.

Diagnosis
Diagnosis dicurigai dengan mengenali gejala klinis dan dikonfirmasi dengan foto rontgen. Perbandingan untuk mendeteksi fraktur.

Komplikasi Klinis
Komplikasinya meliputi penutupan lempeng pertumbuhan prematur, pertumbuhan tulang terhenti, deformitas angular, non-union, dan nyeri kronik. Prognosis secara tidak langsung berhubungan dengan angka klasifikasi. Misalnya, SH V memiliki prognosis yang lebih buruk dari pada SH IV, yang memiliki prognosis yang lebih buruk dari pada SH III dan seterusnya.

Tata Laksana

Jika seorang pasien merasa nyeri dan nyeri tekan pada area lempeng pertumbuhan, maka bagian yang terkena harus diimobilisasi dengan suatu bidai, dan follow-up dengan spesialis bedah ortopedi atau dokter  perawatan primer harus dilakukan, karena fraktur SH I sangat sulit dideteksi pada foto rontgen dan biasanya terdiagnosis secara klinis. Pasien dengan fraktur SH II-V juga memerlukan pembidaian dan konsultasi ortopedi.

Share this :

Previous
Next Post »
0 Komentar

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔