Gejala Klinis
Pasien yang mengalami herpes genitalis memiliki lesi vesikular yang terasa nyeri seperti terbakar pada vulva, vagina, atau serviks. Lesi juga dapat mengenai uretra, bokong, perineum, dan paha atas. Limfadenopati ingual dapat dirasakan pada pemerikasaan fisik. Vesikel yang ruptur meninggalkan ulkus eritematosa yang membentuk krusta. Waktu sejak timbul gejala awal sampai sembuh sempurna adalah 3 minggu. Disuria terjadi pada 80% kasus. Pada jangkitan pertama (herpes genilatis primer), gejala sistemik timbul pada 80% kasus berupa demam, malaise, mialgia, nyeri abdomen, dan nyeri kepala. Jangkitan primer juga menyebabkan lesi yang luas dan berlangsung lama. Serangan rekuren dapat dicetuskan oleh stres, trauma, demam, menstruasi, sinar ultraviolet, panas, dingin, infeksi, atau, imunodefisiensi.
Patofisiologi
Herpes genetalis adalah suatu infeksi menular seksual yang sering terjadi, disebabkan oleh virus herpes simpleks (HSV, herpes simplex virus). Herpes genetalis merupakan penyebab paling sering terjadinya ulkus genital. Dari dua subtipe, HSV-2 merupakan penyebab infeksi genetalis yang lebih sering. HSV-1, yang sering menyebabkan herpes labialis, menyebabkan 15-30% infeksi genitalis. Virus dapat menyebar melalui kontak oral atau genital. Jangkitan pertama terjadi 3 hari sampai 2 minggu setelah pajanan. Setelah infeksi primer, virus menjadi laten pada ganglia sensorik sakralis. Pelepasan virus dapat terjadi meskipun tidak ada lesi.
Diagnosis
Diagnosis umumnya dapat ditegakkan berdasarkan gambaran lesi dan riwayat jangkitan rekuren. Kultur dan serologi virus dapat mengkonfirmasi diagnosis, dan uji tersebut telah menggantikan pemeriksaan apuan Tzanck. Uji sifilis harus dipertimbangkan pada semua kasus.
Komplikasi Klinis
Infeksi HSV dapat meningkatkan transmisi HIV. Infeksi HSV primer dapat menyebabkan retensi urin, neuralgia, dan meningoensefalitis. Infeksi berat atau diseminata terjadi pada neonatus dan pada pasien dengan gangguan imun.
Tata Laksana
Pengobatan dengan obat antivirus asiklovir, famsiklovir, atau valasiklovir dalam 24 jam setelah onset gejala dapat mempercepat resolusi. Obat-obat tersebut juga digunakan sebagai profilaksis untuk mencegah rekurensi pada pasien yang mengalami enam atau lebih episode setiap tahun.
0 Komentar
Penulisan markup di komentar