Infeksi Pada Epidermis Yang membatasi Kuku atau Ortopedi Paronikia

11:26:00


Gejala Klinis
Pasien yang mengalami paronikia datang dengan rasa nyeri dan nyeri tekan akut atau kronik di perionikium, jari tangan atau jari kaki. Pasien melaporkan mengalami gejala akut yang timbul spontan atau setelah trauma atau manipulasi bantalan kuku. Gejala kronik biasanya timbul selama lebih dari 6 minggu dan dapat bersifat episodik, yang khas terjadi setelah terpajan air atau lingkungan lembap.


Patofisiologi
Paronikia adalah suatu infeksi atau abses superfisial lokalisata pada epidermis yang membatasi kuku, yang timbul bila terjadi ganguan antara pelindung lipatan kuku proksimal dan lempeng kuku. Paronikia akut disebabkan oleh trauma, menggigit kuku, mengisap jari, manikur yang agresif, atau bintil kuku. Organisme penyebab yang paling sering adalah Staphylococcus aureus, di ikuti Streptococcus dan Pseudomonas, tetapi organisme Gram-negatif, virus herpes simpleks dan ragi (yeast) juga telah dilaporkan. Pada infeksi kronik, pemisahan kutikula dari lempeng kuku terjadi akibat pajanan berlebih ke air, pelarut, atau zat kimia. Organisme khas penyebab infeksi adalah candida albicans. Selain itu, kanker metastatik, melanoma subungual, dan karsinoma sel skuamosa dapat bermanifestasi sebagai paranokia kronik.

Komplikasi Klinis
Paronikia yang diabaikan, meskipun terasa nyeri, memiliki sedikit komplikasi jangka panjang. Jika paranokia kronik tidak sembuh dengan terapi yang tepat, penyebab yang tidak lazim dan berpotensi serius seperti keganasan harus dicari.

Tata Laksana

Pada paronikia akut yang belum terbentuk abses dapat sembuh dengan pengobatan konservatif (misalnya direndam air hangat). Antibiotik, jika digunakan, harus melawan S.aureus serta organisme anaerob; amoksisilin-kalium klavulanat (Augmentin) atau klindamisin (Cleocin) adalah obat pilihan. Begitu abses terbentuk, insisi lipatan kuku untuk memacu drainase diperlukan untuk membersihkan infeksi. Pengobatan paronikia kronik harus meliputi menghindari pajanan agen penyebab (air, pelarut) dan memakai obat anti jamur topikal dan steroid. Jika dicurigai terjadi infeksi bakteri sekunder, maka salep antibiotik, atau obat oral harus ditambahkan pada regimen. Panronikia yang lama dapat memerlukan pengobatan yang lebih invasif (misalnya pencabutan selruh kuku untuk drainase yang adekuat), tetapi biasanya memberikan respons begitu dilakukan.

Share this :

Previous
Next Post »
2 Komentar
avatar

Luuarr biasaa infonya...

http://perbanelastis.blogspot.co.id/

Balas
avatar

Luuarr biasaa infonya...

http://perbanelastis.blogspot.co.id/

Balas

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔