Penanganan Medis penyakit Veruka Plantaris (Mata Ikan)

11:00:00

Gejala klinis
Pasien datang dengan veruka yang hiperkeratotik, tebal, merata, dan biasanya terletak pada aspek kaki yang menopang beban tubuhnya. Tumit dan kaput metatarsal merupakan daerah yang paling sering terkena. Veruka sering ditemukan ditempat kalus. Kapiler yang mengalami trombosis dapat terlihat dalam lesi sebagai lesi sebagai “biji” kecil multipel palk, atau lesi dapat memiliki gambaran mosaik, yang disebut sebagai mirmesia.

Patofisiologi
Veruka plantaris (plamer warts) disebabkan oleh human papillomavirus (HPV) dan terletak pada permukaan plantar kaki.

Remaja dan orang dewasa muda adalah yang paling sering terkena veruka plantaris. Virus penyebab merupakan suatu virus DNA dan terbatas menyerang epidermis, HPV tipe 1, 2, 4, dan 63 paling sering menyebabkan veruka plantaris. Veruka plantaris menyebar secara mudah dalam lingkungan yang hangat dan lembab, seperti lantai ruangan dengan lemari penyimpanan (locker room floor). Mikrotrauma dan autoinukulasimerupakan faktor utama pada propasi penyakit ini. Periode inkubasi virus ini adalah 1-8 bulan.

Diagnosis
Diagnosis veruka plantaris mungkin sulit ditegakkan berdasarkan pemeriksaan fisik, karena seringkali keliru dianggap sebagai suatu kalus. Jika dilakukan debridement sampai inti pada area yang terkena, maka “biji” yang khas dapat terlihat. Temuan lain pada pemeriksaan patologik adalah “rete pegs”, atau rigi epidermal yang berjalan pada arah inti veruka. Cara lain yang dapat untuk membedakan veruka dengan kalus adalah bahwa veruka tidak memiliki garis sidik jari atau jejak kaki normal, sedangkan kalus sebaliknya.

Komplikasi Klinis
Nyeri saat berjalan merupakan komplikasi yang paling sering terjadi yang disebabkan oleh veruka palntaris. Area yang terkena dapat mengalami superinfeksi setelah pengobatan atau debridement veruka.

Tata laksana

Pengobatan veruka plantaris dapat dengan zat kimiawi, bedah, atau kemotrapi, zat kimiawi yang digunakan untuk mengobati veruka secara topikal meliputi asam salisilat, formaldehida, glutaraldehida, dan kantaridin. Pengobatan harian dengan asam salisilat, suatu gen keratolitik, memilki tingkat kesembuhan 70-80%.

Share this :

Previous
Next Post »
0 Komentar

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔