Penanganan Medis Pada Penyakit Tinea korporis atau Kadas

10:55:00


Gejala Klinis
Pasien yang mengalami tinea korporis (TC, tinea corporis) datang dengan bercak eritematosa anular dengan bagian pinggirnya menyerupai sisik pada lengan, dada, punggung, atau tungkai. Sebagian besar lesi anular memiliki bagian tengah yang bersih (kadas) sedangkan yang lain memiliki sisik berbentuk cincin konsentrik pada bagian pinggir eksternal. Tingkat keparahan bervariasi sesuai spesies penyebab, dengan spesiaes zoofilik (ditularkan oleh hewan) menyebabkan erupsi radang yang lebih hebat, supuratif, dan pustular. Infeksi dermatofit sering terjadi pada pegulat disekolah menengah umum dan di universitas (tinea koporis gladiatorum).

Patofisiologi
TC yang juga dikenal sebagai “kadas” disebabkan oleh dermatofit dari dri genus Trichophyton, Microsporum, dan Epidermophyton, T. Rubrum dan T. Mentagrophytes adalah yang paling sering diisolasi melalui kultur. Infeksi pada keadaan normal terbatas pada stratum korneum epidermis, dimana organisme menempel pada keratin dan mengolonisasi keratinosit.

Diagnosis
TC dapat salah didiagnosis sebagai eksema atau psoriasis. Diagnosis definitif memerlukan visualisasi hifa mikroskopik pada preparat kalium hidroksida (KOH).

Komplikasi Klinis
Komplikasi dapat meliputi rekurensi, superinfeksi, dan selulitis.

Tata Laksana

Terapi dengan obat anti jamur topikal seperti mikonazol, klotrimazol, dan ketokonazol memerlukan waktu 4-6 minggu, sedangkan obat yang lebih baru, yaitu terbinafin, memerlukan waktu 3-4 minggu. Semua antijamur topikal harus dioleskan dua kali sehari pada area yang terkena setelah diberikan, dan pengobatan harus diteruskan sampai semua lesi hilang. Kadang-kadang anti jamur sistemik seperti ketokonazol atau flukonazol diperukan untuk infeksi yang resisten atau pada kasus yang lebih berat. Akibat efek sampingnya (supresi hepatik/sumsum tulang), maka pengobatan oral hanya diberikan untuk kasus yang resisten, berlawanan dengan kasus dimana pasien menghentikan pengobatannya secara lebih dini. Steroid topikal sebaiknya tidak dipakai, karena dapat memperburuk lesi dan membuat diagnosis lebih sulit ditegakkan. 

Share this :

Previous
Next Post »
1 Komentar
avatar

wihh nice info, saya pengunjung setia web anda
kunjung balik, di web kami banyak penawaran dan tips tentang kesehatan terutama tinea corporis
Ada artikel menarik tentang obat tradisional yang mampu menyembuhkan penyakit berat, cek yuk
http://goldengamat.biz/obat-tradisional-tinea-corporis/

Balas

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔