Gejala Klinis
Pasien yang mengalami
pemfigus vulgaris (PV) dapat datang dengan lepuh atau erosi pada kulit, lesi
dalam mulut, komplikasi sekunder dari penyakit ini, atau gejala yang tidak
terkontrol.
Patofisiologi
PV adalah suatu penyakit
autoimun yang jarang terjadi yang meliputi terbentuknya lepuh mukokutaneus.
Antibodi imunoglobulin G (IgG) ditargetkan melawan desmoglein-3, suatu protein
adhesi yang ditemukan pada desmosom, dengan mengganggu struktur adhesi utama
ini pada epidermis. Hasilnya adalah akantolisis (separasi antara keratinosit),
terbentuknya lepuh suprabasilar, dan infiltrat inflamatoris dermal superfisial
ringan. Mekanisme yang pasti masih kontroversial.
PV adalah bentuk pemfigus
yang paling umum. Jenis utama lainnya meliputi pemfigus foliaseus dan pemfigus
paraneoplastik. Frekuensi meningkat pada orang keturunan Mediterania atau
Yahudi. Usia rerata saat onset adalah 50-60 tahun. Jumlah yang terkena PV
sebanding antara laki-laki dan perempuan.
Diagnosis
Lepuh (bula) merupakan lesi
primer pada PV. Lesi kulit sering dimulai di kepala dan batang tubuh. Bula
biasanya jernih dan tegang saat onset dan menjadi keruh dan flaksid dalam 2-3
hari. Terjadinya ruptur menyebabkan erosi yang nyeri dan gundul, serta ulserasi
berkusta yang dapat terasa gatal. Penekanan dengan jari ke kulit pada tepi lesi
yang aktif menyebabkan ekstensi lepuh atau terbentunya lepuh baru; reaksi ini
dikenal sebagai tanda Nikolsky dan bersifat khas untuk PV. Lesi oral merupakan
tanda pertama penyakit ini pada lebih dari separuh pasien. Lesi ini khas berupa
erosi berupa erosi yang terasa nyeri atau ulserasi kronik, seringkali terdapat
pada bibir, gusi, dan mukosa bukal, dengan kemungkinan ekstensi kefaring dan laring. Bula intak dalam mulut jarang
terjadi. Bahaya yang berpotensi terjadi adalah kesalahan diagnosis sebagai
infeksi virus herpes simpleks (HSV, herpes simplex virus). PV dikonfirmasi
berdasarkan vesikel intraepidermal dan akantolisis pada pemeriksaan histologik
dan dengan pemeriksaan imunofluoresensi direk atau indirek.
Komplikasi Klinis
PV yang tidak diobati
bersifat fatal pada sebagian besar pasien akibat penyebaran penyakit, sepsis,
malnutrisi, dehidrasi, debilisasi, dan tromboembolisme.
Tata Laksana
Pengobatannya meliputi
pengendalian nyeri, perawatan luka, pemberian cairan intravena, dan pemberian
antibiotik yang sesuai. Pilar utama terapi jangka panjang adalah kortikosteroid
sistemik, yang telah menurunkan tingkat kematian dari 95% menjadi kurang dari
10%. Penyakit yang ringan dapat dibati dengan uji coba kortikosteroid topikal
atau prednison dosis rendah. Konsultasi dermatologi esensial untuk dilakukan.
0 Komentar
Penulisan markup di komentar