Gejala Klinis
Pasien yang mengalami
pitiriasis rosea (PR) biasanya berusia dua puluh atau tiga puluh tahunan dan
mengeluhkan ruam yang difus dan gatal, disertai prodromal viral yang meliputi
demam, nyeri kepala, kelelahan, malaise, dan artalgia.
Patofisiologi
Berbagai faktor yang
menunjang bahwa penyakit ini berasal dari virus yaitu predileksi selama musim
gugur dan musim semi, peningkatan insidensi pada orang dengan gangguan imun,
imunitas seumur hidup setelah ruam, dan kasus cluster. Human herpes virus-6
(HHV-6) atau HHV-7 dapat menjadi faktor pencetus, meskipun asosiasi
definitifnya masih kontroversial. Ruam seperti PR dapat terjadi akibat
penggunaan obat seperti kaptopril, metronidazol, klonidin, dan barbiturat.
Diagnosis
Diagnosis ditegakkan
berdasarkan pemeriksaan klinis; 50% pasien mengalami atau ingat pernah
mengalami “herald patch”, yang merupakan area eritematosa tunggal, berdiameter
2-10 cm, dengan tepi meninggi dan edematosa. Lesi biasanya terdapat pada batang
tubuh, namun dapat muncul di area lainnya. Sekitar 7-10 hari setelah timbul
herald patch, tampak erupsi difus dari bercak papuloskuamosa yang berukuran
lebih kecil, berwarna merah muda, dan berbentuk oval, disepanjang garis
regangan kulit. Distribusi yang demikian menyebabkan lesi disebut berpola
“pohon natal” di punggung. Lesi tersebut memiliki sisik halus yang dapat muncul
di bagian sekeliling pnggir. Lesi-lesi dapat menyatu dan kambuh.
Komplikasi Klinis
Pr dapat berlangsung
berbulan-bulan, dengan perjalanan penyakit yang hilang timbul. Perjalanan
penyakit yang hilang timbul. Perjalanan penyakit biasanya jinak dan sembuh
sempurna, meskipun pasien harus diinformasikan bahwa perubahan pigmentasi
pascainflamasi dapat menetap. Jika lesi menetap untutk waktu lama atau disertai
gejala lainnya, maka pasien harus dirujuk untuk mendapatkan evalausi
dermatologik untuk psoarisis gutata dan keadaan lainnya yang menyerupai PR.
Tata Laksana
Edukasi dan menenangkan
pasien merupakan aspek pengobatan yang paling penting untuk entitas jinak yang
swasirna ini. Sinar ultraviolet (UV) dalam riwayat singkat berdasrkan
pengalamantelah dilaporkan dapat mempersingkat durasi, tetapi tidak ada manfaat
jangka panjang yang tercatat, dari beberapa kasus dapat memperburuk perubahan
perubahan pigmentasi. Untuk pasien yang mengalami pruritus, antihistamin oral
standar dapat menghilangkan gejala. Steroid topikal juga dapat memberikan
kesembuhan simtomatik. Meskipun bukti terkini dari asosiasi dan penelitian HHV
memperlihatkan bahwa eritromisin dapat mempercepat resolusi, namun saat ini
terapi antimikroba tidak diindikasikan.
0 Komentar
Penulisan markup di komentar