Cara Penangan Penyakit Pitiriasis Rosea

00:49:00

Gejala Klinis
Pasien yang mengalami pitiriasis rosea (PR) biasanya berusia dua puluh atau tiga puluh tahunan dan mengeluhkan ruam yang difus dan gatal, disertai prodromal viral yang meliputi demam, nyeri kepala, kelelahan, malaise, dan artalgia.

Patofisiologi
Berbagai faktor yang menunjang bahwa penyakit ini berasal dari virus yaitu predileksi selama musim gugur dan musim semi, peningkatan insidensi pada orang dengan gangguan imun, imunitas seumur hidup setelah ruam, dan kasus cluster. Human herpes virus-6 (HHV-6) atau HHV-7 dapat menjadi faktor pencetus, meskipun asosiasi definitifnya masih kontroversial. Ruam seperti PR dapat terjadi akibat penggunaan obat seperti kaptopril, metronidazol, klonidin, dan barbiturat.

Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan klinis; 50% pasien mengalami atau ingat pernah mengalami “herald patch”, yang merupakan area eritematosa tunggal, berdiameter 2-10 cm, dengan tepi meninggi dan edematosa. Lesi biasanya terdapat pada batang tubuh, namun dapat muncul di area lainnya. Sekitar 7-10 hari setelah timbul herald patch, tampak erupsi difus dari bercak papuloskuamosa yang berukuran lebih kecil, berwarna merah muda, dan berbentuk oval, disepanjang garis regangan kulit. Distribusi yang demikian menyebabkan lesi disebut berpola “pohon natal” di punggung. Lesi tersebut memiliki sisik halus yang dapat muncul di bagian sekeliling pnggir. Lesi-lesi dapat menyatu dan kambuh.

Komplikasi Klinis
Pr dapat berlangsung berbulan-bulan, dengan perjalanan penyakit yang hilang timbul. Perjalanan penyakit yang hilang timbul. Perjalanan penyakit biasanya jinak dan sembuh sempurna, meskipun pasien harus diinformasikan bahwa perubahan pigmentasi pascainflamasi dapat menetap. Jika lesi menetap untutk waktu lama atau disertai gejala lainnya, maka pasien harus dirujuk untuk mendapatkan evalausi dermatologik untuk psoarisis gutata dan keadaan lainnya yang menyerupai PR.

Tata Laksana

Edukasi dan menenangkan pasien merupakan aspek pengobatan yang paling penting untuk entitas jinak yang swasirna ini. Sinar ultraviolet (UV) dalam riwayat singkat berdasrkan pengalamantelah dilaporkan dapat mempersingkat durasi, tetapi tidak ada manfaat jangka panjang yang tercatat, dari beberapa kasus dapat memperburuk perubahan perubahan pigmentasi. Untuk pasien yang mengalami pruritus, antihistamin oral standar dapat menghilangkan gejala. Steroid topikal juga dapat memberikan kesembuhan simtomatik. Meskipun bukti terkini dari asosiasi dan penelitian HHV memperlihatkan bahwa eritromisin dapat mempercepat resolusi, namun saat ini terapi antimikroba tidak diindikasikan.

Share this :

Previous
Next Post »
0 Komentar

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔