Penyakit Keratosis Aktinik

11:24:00

Gejala Klinis
Orang yang mengalami keratosis aktinik (Ak, actinic keratosis) dapat mengeluh timbulnya bercak kasar bersisik di area kulit yang terpajan sinar matahari pada tubuh, seperti kepala, wajah, leher, lengan, dan tangan. Kadang-kadang, lesi-lesi tersebut dapat dipalpasi sebelum dapat dilihat. Jika lesi yang serupa timbul pada bibir, maka lesi ini disebut keilitis aktinik. Pigmentasi bervariasi mulai dari warna kulit sampai cokelat kemerahan, dan lesi dapat berukuran mulai dari 1 mm sampai lebih dari 1 inci. Lesi dapat tampak rata sampai sedikit tertekan, dengan batas yang tegas.

Patofisiologi
AK, dikenal juga sebagai keratosis solar, merupakan suatu keadaan dermatologik yang bermanifestasi sebagai bercak lokalisata pada kulit yang menebal, bersisik, dan disebabkan oleh kerusakan akibat terpajan radiasi sinar matahari.

Beberapa faktor resiko berkembangnya AK meliputi usia lebih dari 40 tahun, warna kulit putih/pucat, bekerja diluar ruangan, dan riwayat terbakar sinar matahari. Radiasi UV-B merupakan penyebab sebagian besar AK. UV-B menyebabkan terbentuknya timidin-dimer pada DNA, yang mengakibatkan mutasi pada keratinosit. Keadaan ini menyebabkan hilangnya diferensiasi berurutan antara lapisan sel basal dan stratum korneum. Sebagian besar peneliti percaya bahwa AK adalah suatu fokus intraepidermal dari dari keganasan dan menggambarkan stadium klinis dini pada kontinuum karsinoma sel skuamosa (SCC, squamous cell carcinoma). Satu-satunya perbedaan histologik antara AK dan SCC adalah tingkat invasinya. Berdasarkan satu penelitian, sekurang-kurangnya 10% lesi-lesi ini berkembang menjadi SCC.

Diagnosis
Diagnosis AK biasanya ditegakkan secara klinis. Biopsi dapat di lakukan untuk mengkonfirmasi diagnosis dan menyingkirkan kemungkinan keterlibatan yang lebih dalam, terutama jika lesi berdarah, pruritik, besar, eritematosa, mengalami ulserasi, atau terdapat gejala yang tidak lazim.

Komplkasi Klinis
Komplikasinya meliputi perkembangan menjadi SCC, trauma dan perdarahan lesi, serta infeksi.

Tata Laksana

Lesi AK harus diangkat, baik secara bedah dengan laser maupun melalui terapi beku (cryotherapy) dengan nitrogen cair. Terapi topikal lainnya yang disetujui oleh U.S. Food and Drug Administration (FDA) meliputi 5-fluorourasil, gel diklofenak 3%, dan imiquimod.

Share this :

Previous
Next Post »
0 Komentar

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔