Penyakit Radiodermatitis

11:27:00

Gejala Klinis
Pasien biasanya datang setelah prosedur fluoroskopi diagnostik atau intervensional. Beberapa jam setelah terpajan, eritema kulit dapat terlihat di tempat masuknya sinar. Reaksi biasa memuncak dalam 24 jam dan hiang dalam 48 jam. Keluhan-keluhan yang terjadi meliputi, rasa terbakar, dan gatal di area yang terkena.

Patofisiologi
Radiodermatitis menunjukkan suatu kisaran reaksi peradangan kulit yang terjadi setelah terpajan radiasi pengion.

Radiasi pengion dapat merusak DNA baik secara langsung maupun sebagai akibat pembentukan radikal bebas. Jumlah kerusakan bergantung pada dosis radiasi yang diabsorpsi. Pemeriksaan angiografik tipikal memberikan pajanan 2,5 Gy ke pasien, sedangkan angiografi koroner transluminal perkutan (PICA, percutaneus transluminal coronary angiography) dengan stenting koroner dapat memberikan pajanan sampai 6,5 Gy. Dengan prosedur ini, ragio aksila kanan merupakan tempat yang paling sering terkena akibat jalur sinar fuoroskopi. Pajanan dosis besar radiasi dari sumber lain pada awalnya dapat bermanifestasi sebagai cedera kulit, tetapi kerusakan yang signifikan ke sistem oragan lain akhirnya dapat terjadi. Fase hiperemik kedua yang disebabkan oleh poliferasi sel memuncak sekitar hari ke-14. Kelenjar sabesea sangat sensitif terhadap radiasi, dan hancurnya kelenjar ini dapat menyebabkan kulit kering bersisik. Kulit dapat mengalami hiperpigmentasi atau hipopigmentasi, yang bergantung pada dosis radiasi. Setelah 1-2 minggu, proses penyembuhan dimulai dari tepi luka dan berkembang ke bagian tengah.

Diagnosis
Diagnosis ditegakkan secara klinis dan didasarkan pada adanya perubahan kulit yang khas setelah terpajan radiasi pengion.

Komplikasi Klinis
Satu bulan setelah terpajan radiasi dan deskuaminasi, kulit dapat tampak bersisik dan mengelupas, suatu keadaan yang dikenal sebagai deskuamasi kering. Dengan dosis yang melebihi 18 Gy, khas terjadi pembentukan lepuh dan keluarnya cairan dari kulit dan dikenal sebagai deskuamasi basah. Pertumbuhan kembali epitelial tipis dapat terjadi karena kerusakan kapiler awal. Perjalanan penyembuhan yang lama dan berlarut-larut biasa terjadi, dengan ulserasi berulang dan infeksi kulit yang sering terjadi. Penyembuhan penuh memerlukan waktu berbulan-bulan sampai bertahun-tahun.

Tata Laksana

Pengobatan radiodermatis terdiri dari pencegahan superinfeksi setelah lapisan kulit superfisial terganggu. Hal ini dilakukan dengan penggunaan krim antibiotik superfisial dan aplikasi regular balutan steril. Ulkus yang tidak menyembuh dapat memerlukan eksisi luka dan tundur kulit. Kulit yang telah sembuh berisiko mengalami perubahan neoplastik, sehingga dianjurkan melakukan pemeriksaan dermatologik secara regular. Pemeriksaan lanjutan mungkin diperlukan bergantung pada gejala dan waktu terjadinya cedera.

Share this :

Previous
Next Post »
0 Komentar

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔