Gejala
Klinis
Pasien biasanya datang setelah prosedur fluoroskopi
diagnostik atau intervensional. Beberapa jam setelah terpajan, eritema kulit
dapat terlihat di tempat masuknya sinar. Reaksi biasa memuncak dalam 24 jam dan
hiang dalam 48 jam. Keluhan-keluhan yang terjadi meliputi, rasa terbakar, dan
gatal di area yang terkena.
Patofisiologi
Radiodermatitis menunjukkan suatu kisaran reaksi
peradangan kulit yang terjadi setelah terpajan radiasi pengion.
Radiasi pengion dapat merusak DNA baik secara langsung
maupun sebagai akibat pembentukan radikal bebas. Jumlah kerusakan bergantung
pada dosis radiasi yang diabsorpsi. Pemeriksaan angiografik tipikal memberikan
pajanan 2,5 Gy ke pasien, sedangkan angiografi koroner transluminal perkutan (PICA,
percutaneus
transluminal coronary angiography) dengan stenting koroner dapat
memberikan pajanan sampai 6,5 Gy. Dengan prosedur ini, ragio aksila kanan
merupakan tempat yang paling sering terkena akibat jalur sinar fuoroskopi.
Pajanan dosis besar radiasi dari sumber lain pada awalnya dapat bermanifestasi
sebagai cedera kulit, tetapi kerusakan yang signifikan ke sistem oragan lain
akhirnya dapat terjadi. Fase hiperemik kedua yang disebabkan oleh poliferasi
sel memuncak sekitar hari ke-14. Kelenjar sabesea sangat sensitif terhadap
radiasi, dan hancurnya kelenjar ini dapat menyebabkan kulit kering bersisik.
Kulit dapat mengalami hiperpigmentasi atau hipopigmentasi, yang bergantung pada
dosis radiasi. Setelah 1-2 minggu, proses penyembuhan dimulai dari tepi luka
dan berkembang ke bagian tengah.
Diagnosis
Diagnosis ditegakkan secara klinis dan didasarkan pada
adanya perubahan kulit yang khas setelah terpajan radiasi pengion.
Komplikasi
Klinis
Satu bulan setelah terpajan radiasi dan deskuaminasi,
kulit dapat tampak bersisik dan mengelupas, suatu keadaan yang dikenal sebagai
deskuamasi kering. Dengan dosis yang melebihi 18 Gy, khas terjadi pembentukan
lepuh dan keluarnya cairan dari kulit dan dikenal sebagai deskuamasi basah.
Pertumbuhan kembali epitelial tipis dapat terjadi karena kerusakan kapiler
awal. Perjalanan penyembuhan yang lama dan berlarut-larut biasa terjadi, dengan
ulserasi berulang dan infeksi kulit yang sering terjadi. Penyembuhan penuh
memerlukan waktu berbulan-bulan sampai bertahun-tahun.
Tata
Laksana
Pengobatan radiodermatis terdiri dari pencegahan
superinfeksi setelah lapisan kulit superfisial terganggu. Hal ini dilakukan
dengan penggunaan krim antibiotik superfisial dan aplikasi regular balutan
steril. Ulkus yang tidak menyembuh dapat memerlukan eksisi luka dan tundur
kulit. Kulit yang telah sembuh berisiko mengalami perubahan neoplastik, sehingga
dianjurkan melakukan pemeriksaan dermatologik secara regular. Pemeriksaan
lanjutan mungkin diperlukan bergantung pada gejala dan waktu terjadinya cedera.
0 Komentar
Penulisan markup di komentar