Pemahaman dan Penanganan Bronkiolitis

11:39:00


Gejala Klinis
Bronkiolitis berawal sebagai infeksi saluran napas atas dengan rinorea dan batuk ringan, yang dapat berkembang menjadi ganguan pernapasan. Bayi yang masih muda dapat datang disertai apnea. Pasien juga dapat datang disertai intoleransi makan dan tanda-tanda dehidrasi. Tanda klinisnya meliputi demam 38,5-39 derajat celcius (101-102F), takipnea, mengi inspirasi dan ekspirasi, ronki, retraksi, hipoksemia, hidung kemerahan, dan merintih. Pada kasus yang berat, dapat terjadi gagal napas.

Patofisiologi
Bronkiolitis adalah suatu penyakit peradangan dan obstruktif pada bronkiol, sering kali disebabkan oleh infeksi virus, dan terjadi pada anak berusia kurang dari 2 tahun. Virus sensitial respiratori (RSV, respiratory syncytial virus) adalah penyebab utama bronkiolitis (sampai 80% kasus). Penyebab lainnya meliputi influenza, dan mikoplasma. Musim dingin adalah musim puncak terjadinya bronkiolitis. Insidensi puncaknya yaitu usia 3-6 bulan.

Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan pada temuan klinis.pemeriksaan rontgen dada harus dilakukan secara klinis diindikasikan, untuk menyingkirkan pneumonial bakterial. Temuan-temuan pada foto rontgen yang khas meliputi hiperinflasi, hiperlusensi, dan diagfragma yang mendatar. Infiltrat bercak interstisial, yang menggambarkan area atelektasis, dapat terjadi pada 30% pasien. Hitung sel darah putih biasanya normal. Kultur virus biasanya tidak membantu.

Komplikasi Klinis
Gagal napas akibat hipoksemia atau hiperkarbia dapat terjadi. Moralitas paling tinggi pada bayi berusia kurang dari 2 bulan, bayi prematur, dan bayi dengan displasia bronkopulmonal atau penyakit jantung kongenital. Bronkiolitis dapat dipersulit oleh pneumonia bakterial skunder atau infeksi bakteri, terutama pada bayi yang dirawat dirumah sakit.

Tata Laksana

Pengobatan bersifat suportif, meliputi hidrasi, suplementasi oksigen, dan ventilasi mekanis jika diperlukan. Nebulisasi dengan albuterol, epinefrin rasemat, atau keduanya sering digunakan. Namun, penelitian hanya memperlihatkan perbaikan singkat pada nilai klinis, dan tidak ada efek pada durasi penyakit atau lama perawatan, dengan penggunaan obat-obat tersebut. Kortikosteroid biasanya dianggap tidak efektif pada bronkiolitis. Antibiotik harus digunakan hanya jika dicurigai terjadi infeksi bakteri sekunder. Kriteria untuk perawatan di rumah sakit secara khas meliputi laju pernapasan lebih dari 60 denyut permenit, apnea,perubahan warna, hipoksia dan ketidak mampuan mengonsumsi larutan oral secara adekuat. Perawatan di rumah sakit harus  benar-benar dipertimbangkan untuk bayi yang berisiko tinggi, termasuk bayi yang berusia kurang dari 2 bulan, bayi yang mengidap penyakit jantung atau paru, dan bayi yang lahir secara prematur.

Share this :

Previous
Next Post »
0 Komentar

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔