Pemahaman Gangguan kulit Pada Ibu Hamil (Pemfigoid Gestasionis)

11:55:00

Gejala Klinis
Perempuanyang mengalami herpes gestasionis (HG) biasanya datang dengan lesi-lesi urtikaria bulosa dengan onset mendadak pada trimester atau ketiga awal, meskipun 25% datang periode sesaat setelah melahirkan. Pada awalanya lesi pruritik terbatas pada tubuh, kemudian menyebar dengan cepat, hanya tidak mengenai wajah, telapak tangan, kaki dan selaput mukosa. Sebagian besar kasus sembuh spontan setelah melahirkan; namun, flare pascapartum dan rekurensi pada menstruasi atau penggunaan kontrasepsi oral telah dilaporkan.

Patofisiologi
Hg adalah ganguan dermatologik autoimun yang terjadi pada 1 dari setiap 10.000-50.000 kehamilan, dan kadang-kadang, pada penyakit trofoblastik gestasional. Beberapa penulis telah mengusulkan nama pemfigoid gestasionis, karena ganguan tersebut tidak disebabkan oleh virus herpes dan isinya sama seperti pemfigoid bulosa. HG kemungkinan besar disebabkan oleh fiksasi komplemen yang menghasilkan disolusi ikatan dermal-epidermal, yang menyebabkan pembentukan bula. Jaringan plasenta tampaknya menjadi instrumen pada pembentukan antibodi penyebab.

Diagnosis
Diagnosis banding HG meliputi pustul dan papul urtikaria dan pruritik pada kehamilan (PUPPP), kolestasis intrahepatik pada kehamilan (yang lesi kulitnya timbul akibat garukan), prurigo, dan folikulitis pruritik pada kehamilan. Erupsi obat dan dermatitis kontak alergik harus dipertimbangkan. Diagnosis definitif ditegakkan dengan biopsi; pita linear komplemen C3 di sepanjang membran basslis mengkonfirmasi diagnosis.

Komplikasi Klinis
Sebanyak 10% bayi yang baru lahir ibu yang menderita HG dilahirkan dengan lesi HG, disebabkan oleh transfer antibodi maternal lewat plasenta. Beberapa penelitian memperlihatkan peningkatan risiko kelahiran prematur dan bayi kecil untuk kehamilan. Pasien dengan HG mungkin berisiko mengalami ganguan autoimun lain.

Tata Laksana

Pilar utama pengobatan adalah kortikosteroid sistemik. Setiap pasien yang diberi jenis regimen steroid ini ketika antenal harus menerima steroid dosis tinggi (stress does) saat melahirkan. Beberapa kasus telah diobati dengan agen-agen kemotrapi, plasmaferesis, imunoglobulin intravena, siklosporin, atau tetrasiklin. Menyusui tidak hanya aman tetapi juga dianjurkan, karena dapat mempersingkat durasi lesi.

Share this :

Previous
Next Post »
0 Komentar

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔