Penyakit Akibat seks Bebas Artritis Gonokokal

13:24:00
Gejala Klinis
Manifestasi artritis gonokokal (GA, gonokokal arthritis) yang khas adalah artritis monoartikular dengan onset akut pada orang dewa muda, meskipun artritis poliartikular dapat terjadi. Persendian yang paling sering terkena adalah lutut, pergelangan tangan, tangan, dan pergelangan kaki. Tanda infeksi gonokokal pada mukosa (sekret vagina , rektum, atau uretra; nyeri panggul, nyeri tenggorok; atau disuria) biasanya tidak terjadi. Tanda lain gonokoksemia diseminata dapat terjadi, melputi ruam (tidak nyeri dan berbentuk papul, pustul, atau mukula di atas dasar eritematosa) pada ekstremitas (67%), demam, menggigil, dan tenosinovitis pergelangan tangan dan pergelangan kaki(67%).

Patofisiologi
Infeksi gonokokal terjadi di mukosa (serviks, uretra, faring, atau rektum) dan bersifat asimtomatik. Aritritis terjadi selama diseminasi hematogen bakteri. Infeksi jaringan sinovial diikuti oleh reaksi inflamasi dalam sendi.



Diagnosis
Diagnosis harus dicurigai pada semua pasien muda, yang aktif secara seksual dengan artritis monoartikular (GA merupakan penyebab pada lebih dari 50% gejala tersebut). GA lebih sering terjadi pada perempuan, terutama dalam beberapa hari setelah menstruasi dan segera setelah atau selama hamil. Artrosentesis dengan pewarnaan Gram, hitung darah lengkap, dan kultur cairan sinovial harus dilakukan untuk mengidentifikasi Neisseria gonorrhoeae dan menyingkirkan organisme lain. Hitung leukosit sinovial biasanya 50.000-200.000 dengan lebih dari 90% polimorfonukleosit (PMN) pada GA.

Identifikasi N. Gonorrhoeae paling sering di mukosa (serviks, utera, faring, atau rektum), bahkan pada pasien yang asimtomatik. Kultur harus ditumbuhkan pada medium Thayer-Martin (agar cokelat dengan antibiotik). Pewarnaan dengan Gram dan kultur lesi kulit, cairan  sendi, dan darah biasanya tidak bersifat diagnostik. Leukositosis dan peningkatan laju endap darah (LED) dapat terjadi tetapi tidak spesifik. Penyebab lain artritis harus dipertimbangkan, yang meliputi sindrom Reiter (ureritis, artritis aksial, dankonjungtivitis yang disebabkan oleh klamidia, lebih sering terjadi pada laki-laki), artritis septi, endokarditis bakterialis, demam reumatik, hepatitis, dan meningokoksemia.

Komplikasi Klinis
GA mungkin jarang menyebabkan destruksi sendi jika dibiarkan tidak diobat. Gonokoksemia diseminata dapat menyebabkan meningitis, endokarditis, aortitis, miokarditis, atau osteomielitis.

Tata Laksana

Pasien dengan kecurigaan GA harus menjalani apusan serviks atau uertra untuk identifikasi N. Gonorrhoeae dan mungkin memerlukan artrosentesis untuk menyingkirkan artritis septik. Pasien harus diobati gonoreanya secara rawat inap, dengan sefalosporin generasi ketiga parental sampai 24 jam setelah gejala membaik (seringkali 2-4 hari). Semua pasien juga harus diobati untuk infeksi klamidia yang menyertai (doksisiklin oral), selama menunggu identifikasi kultur atau PCR.

Share this :

Previous
Next Post »
1 Komentar
This comment has been removed by the author. - Hapus

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔