Gejala Klinis
Pasien yang mengalami
skabies mengelukan ruam yang sangat gatal. Pruritus dapat lebih berat pada
malam hari dan dapat mengenai bagian tubuh manapun, tetapi area yang paling
sering terkena adalah ruang selaput interdigital, aksila, area genital, bokong
dan payudara.
Patofisiologi
Sarcoptes scabiet
var.harmonis adalah suatu tungau, dengan panjang kira-kira 0,5 mm, yang
menyebabkan skabies pada manusia. Tungau betina menggali di bawah kulit dan
menghasilkan telur dan skibala. Reaksi hipersensitivitas lambat tipe IV terjadi
setelah sekitar 1 bulan pada pasien yang tidak tersensitisasi atau dalam
beberapa jam pada pasien yang tersensitisasi. Hal ini menyebabkan pruritus
berat yang khas untuk infeksi skabies.
Diagnosis
Jika dicurigai terjadi
skabies, maka diagnosis dapat dikonfirmasi dengan membuka lubang galian atau
lesi kulit lainnya dengan pisau skalpel nomor 15. Isinya ditempatkan di atas
suatu slide (kaca objek), dan berikan stetes minyak. Diagnosis dikonfirmasi
dengan identifikasi tungau, telur, atau skibala (fases) pada pemeriksaan
mikroskopik.
Komplikasi Klinis
Komplikasi biasanya terbatas
pada infeksi skunder, dan biasanya hanya bermasalah pada pasien dengan gangguan
imun. Bentuk generalisata skabies (skabies Norwegia atau Berkusta) disertai
oleh infeksi sekunder yang berat pada pasien dengan gangguan imun. Bentuk
skabies ini menyebabkan hiperkeratosis dan ruam eritematosa pada wajah, batang
tubuh, dan ekstremitas. Skabies berkusta sangat menular dan merupakan resiko
khusus untuk pekerja perawatan kesehatan. Pruritus dapat berlangsung selama
beberapa bulan setelah pengobatan infeksi berhasil.
Tata Laksana
Pengobatan skabies meliputi
pemakaian topikal lindane, permetrin, atau suatu agen sulfur. Lesio lindane 1%
tidak dianjurkan untuk anak berusia kurang dar 2 tahun, karena berpotensi
menyebabkan neurotoksisitas dan resiko anemia aplastik. Pasien yang alergi
terhadap chysanthemum, serta perempuan hamil menyusui, sebaiknya tidak diberi
lindane. Permetrin 5% dapat digunakan untuk bayi berusia 2 bulan dan sebaiknya
dipakai selama 8-14 jam. Obat ini dianggap merupakan pengobatan pilihan, dengan
tingkat kesembuhan lebih dari 90%. Salep sulfur 6% dipakai selama tiga malam
berturut-turut, merupakan pengobatan alternatif. Pasien perlu dianjurkan untuk
mencuci dan mengeringkan semua pakaian dan sprei untuk mencegah reinfeksi.
Salep sulfur masih belum disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) di
Amerika Serikat untuk mengobati skabies. Orang yang serumah dan orang yang
kontak secara seksual dengan penderita skabies sebaiknya diobati untuk mencegah
reinfeksi.
0 Komentar
Penulisan markup di komentar