Cara penanganan dan mengobati Tinea Cruris secara medis

11:58:00

Gejala Klinis
Tinea kruris adalah infeksi jamur yang sering terjadi, yang hampir hanya mengenai laki-laki. Infeksi ini seringkali terjadi bersamaan dengan infeksi tinea pada kaki. Pruritus sering terjadi, dan nyeri dapat timbul jika area yang terkena mengalami maserasi atau infeksi sekunder. Infeksi diawali dengan pembentukan sisik dan eritema dari lipatan inguinal dan berkembang mengenai aspek anterior paha. Ruam juga dapat menyebar ke celah anus. Tinea kuris berbatas tegas dan jarang mengenai skrotum; kedua gambaran ini membedakan penyakit ini dari kandidiasis.

Patofisiologi
Tinea kruris adalah suatu infeksi jamur yang mengenai lipat paha, kadang-kadang disebut sebagai “gatal joki”.

Dermatofit yang sering menyebabkan infeksi pada lipat paha adalah Trichophyton rubrum, epidemophyton floccosum, dan Trichophyton mentagrophytes.

Diagnosis
Organisme dapat terlihat pada preparat kalium hidroksida (KOH) dari kerokan sisik bagian tepi yang meluas. Kultur jamur juga dapat membantu mengkonfirmasi diagnosis. Tinea kruris tidak berfluoresensi di bawah sinar lampu Wood.

Komplikasi Klinis
Komplikasi klini jarang terjadi, tetapi superinfeksi area oleh bakteri penyebab selulitis dapat terjadi. Komplikasi ini lebih sering terjadi pada orang dengan gangguan imun.

Tata Laksana
Infeksi dermatofit dapat dibatasi dengan dua cara yaitu:
  • Mengubah lingkungannya sehingga tidak menguntungkan bagi jamur tersebut untuk melakukan propagasi,
  • dan penggunaan obat anti jamur topikal.



Untuk mengurangi kelembapan dari lingkungan sekitar, maka pasien disarankan untuk menggunakan pakaian yang menyerap keringat atau longgar. Antijamur topikal meliputi obat golongan azol, seperti klotrimazol, ketokonazol, atau mikonazol. Obat-obat tersebut memilikispektrum aktivitas yang luas dengan cakupan beberapa jamur Gram-positif juga. Alilamin adalah golongan antijamur utama lain yang meliputi terbinafin dan naftifin. Obat tersebut memerlukan pemakaian tiap hari dan tetap aktif dikulit selama 1 minggu setelah pemakaian. Obat yang lebih baru seperti ciclopirox, butenafin, dan haloprogin telah dicoba dengan hasil beragam. Mikostatin (nistatin) tidak ditemukan efektif pada pengobatan tinea kruris. Pengobatan topikal tersebut harus mencakup 2 cm melewati tepi lesi yang terkena. Steroid topikal dapat digunakan sebagai tambahan pada kasus inflamasi berat. Untuk pasien dengan penekanan sistem imun, pasien dengan penyakit yang luas, dan pasien yang gagal diobati dengan pengobatan topikal, maka flukonazol, itrakonazol, atau terbinafin dapat diberikan per oral. Pengobatan tinea pedis pada orang yang terkena tinea kuris diperlukan untuk mencegah rekurensi.

Share this :

Previous
Next Post »
0 Komentar

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔