Gejala Klinis
Pasien yang mengalami melanoma maligna datang dengan lesi
kulit yang mengalami hiperpigmentasi, iregular, dan makular; lesi ini
seringkali terjadi di punggung pada laki-laki, di tungkai pada perempuan, dan
bantalan kuku atau lipatan kuku pada orang Afrika-Amerika dan Asia.
Kadang-kadang, melanoma dapat terjadi pada permukaan mukosa.
Patofisiologi
Di Amerika, risiko selama hidup untuk melanoma maligna
adalah sekitar 1 dari 87. Faktor risikonya meliputi riwayat melanoma dalam keluarga,
kulit putih/pucat, rambut terang dan mata biru, serta navi atipikal, yang lebih
besar dari pada mola tipikal, memiliki tepi iregular, dengan warna beragam, dan
tampak setelah usia 35 tahun.
Diagnosis
Gambaran spesifik yang menunjukkan melanoma dapat
disingkat sebagai “ABCD”: asimetri, iregularitas pinggir (border), iregular
waran (color) (cokelat, kecokelatan, hitam, merahh, putih, atau biru), dan
diameter lebih dari 6mm. Diagnosis bandingnya meliputi frackles, yang lebih
sering timbul sejak lahir dan ukuran serta gambarnya tidak berubah. Biopsi
memberikan diagnosis definitif.
Komplikasi Klinis
Melanoma maligna sering bermetastasis ke sistem saraf
pusat dan dapat menyebabkan komplikasi emergensi. Sebanyak 6-10% pasien
mengalami metastasis ke otak, dan 23% bermetastasis ke leptomeningeal yang
menyebabkan meningitis karsinomatosa.
Tata Laksana
Rujukan ke spesialis dermatologi bersifat esensial untuk
semua pasien dengan lesi-lesi yang dicurigai. Prognosisnya baik untuk lesi yang
tipis tanpa metastasis, tetapi prognosisnya sangat buruk jika terjadi
metastasis jauh; pada keadaan ini usia harapan hidupnya adalah 6 bulan.
Tindakan pencegahan primer meliputi pembatasan pajanan ke sinar matahari dengan
menggunakan pakaian pelindung dan tabir surya. Semua pasien harus melakukan
pemeriksaan diri setiap bulan, dan pasien dengan nevi atipikal harus menjalani
skrining yang dilakukan oleh ahli dermatologi setiap 6-12 bulan.
0 Komentar
Penulisan markup di komentar