Gejala Klinis
Pasien yang mengalami akantosis nigrikans (AN) biasanya
datang dengan dermatosis jinak. Kadang-kadang, pasien datang dengan komplikasi
dari gangguan endokrin atau keganasan yang endasari.
Patofisiologi
AN adalah suatu reaksi dermatologik nonspesifik yang
disebabkan oleh berlebihnya insulin dan faktor pertumbuhan serupa-insulin, yang
menyebabkan “hipertimulasi” keratinosit dan fibroblas dermal. Dermatosis yang
terjadi terdiri dari hiperkeratosis, hipertrofi papilar, dan peningkatan jumlah
melanosit. AN berhubungan dengan obesitas, sindrom Cushing, akromegali,
diabetes, varian genetik, tumor pineal, gangguan endokrin, konsumsi obat
seperti asam nikotinat, estrogen, dan kortikosteroid, serta adenokarsinoma. Insiden
AN tidak diketahui, tetapi jumlah dari 50% pasien yang berat badannya lebih
dari 200% berat badannya idealnya mengalami dermatosis ini. AN sering terjadi
pada orang Afrika-Amerika dan Hispanik, dan insidensinya sama antara laki-laki
dan perempuan. Beberapa kasus diwariskan secara genetis.
Diagnosis
AN bermanifestasi sebagai penebalan kulit yang simetris,
berwarna cokelat, dan menyerupai beludru. Hiperkeratosis dan hiperpigmentasi
pada kulit dapat menebal dan menyebabkan permukaan menyerupai kulit, veruka,
atau papilomatosa. AN paling sering terjadi di lipatan kulit, termasuk aksila,
fosa antekubiti, dan lipat paha. AN onset dewasa memerlukan pemeriksaan untuk
keganasan dan untuk diabetes melitus.
Komplikasi Klinis
Komplikasi jarang terjadi dan terbatas pada konsekuensi
keganasan atau gangguan endokrin yang mendasari.
Tata Laksana
Sebagian besar kasus bersifat idiopatik dan berhubungan
dengan obesitas. Pasien harus diinstruksikan untuk mengubah pola makan dan
menurunkan berat badan. Pengobatan gangguan
endokri atau keganasan yang mendasari kadang-kadang diperlukan. Retinoid
tropikal dapat mengurangi dermatosis. Pasien yang tidak obes atau AN onset dewasa harus
dievaluasi untuk mencari adanya keganasan yang mendasari.
0 Komentar
Penulisan markup di komentar