Gejala Klinis
Pasien yang mengalami mikosis fungoides (MF) datang
dengan bercak dan plak yang menyerupai sisik, pruritik, berbentuk iregular, dan
dapat tampak eritematosa. Seiring berjalannya waktu, lesi tersebut dapat
menjadi tumor kulit yang tampak agak tebal dengan gambaran “menyerupai jamur”
(fungoides). Mf berkembang dengan kecepatan berbeda-beda. Akibatnya, pasien
dapat datang pada awalnya dengan plak, bercak, dan tumor kulit di berbagai
tempat, serta terkenanya ekstrakutaneus.
Patofisiologi
MF adalah suatu lifoma kulit primer; mikosis ini
merupakan suatu keganasan sel T limfoproliferatif maligna yang biasanya
dikemukakan pada orang dewasa berusia setengah baya dan remaja. Terkenanya
kelenjar getah bening atau visera terjadi pada penyakit lanjut; paru, limfa,
dan hati merupakan lokasi terluar di luar kulit yang paling sering terkena. Sel
T atipikal dengan nukleus serebriformis yang mengalami hiperkonvolusi (sel-sel
sezary) bersifat khas untuk penyakit ini. Berbagai virus, toksikan lingkungan,
dan radiasi pengion terbukti terlibat pada patogenesis; namun, penyebab yang
tepat masih dielusidasi.
Diagnosis
Standar emas untuk diagnosis MF adalah pemeriksaan
mikroskop cahaya pada spesimen histologik. Namun, indeks kecurigaan yang tinggi
pada pemeriksaan klinis di perlukan untuk mengarahkan pada biopsi dan
pemeriksaan jaringan.
Komplikasi Klinis
Komplikasinya meliputi penyakit desimenata dan kematian.
Tata Laksana
Terapi ultraviolet A psoralen, UV-B, mustrad nitrogen topikal, dan steroid digunakan untuk mengobati MF.
Penyakit stadium lanjud memerlukan kemoterapi sistematik sehubungan dengan
radiasi; suatu tim multidisiplin diperlukan, yang meliputi ahli dermatologi,
ahli onkologi, dan ahli onkologi radiasi.
1 Komentar
penyalit kulit hingga harus di kemo ?
BalasPenulisan markup di komentar