implantasi abnormal Plasenta Previa

10:27:00

Gejala Klinis
Pasien yang mengalami plasenta previa (PP) secara klasik datang dengan perdarahan vagina yang tidak nyeri trimester kedua akhir atau trimester ketiga kehamilan. Eposide awal biasanya terjadi tanpa peringatan dan sering swasirna. Perdarahan “sentinel” ini biasanya diikuti oleh episode perdarahan yang lebih signifikan beberapa hari sampai minggu berikutnya. Jika keadaan ini tidak ditangani dan kehamilan dibiarkan terus sampai melahirkan, maka dapat terjadi perdarahan maternal masif dan kematian.

Patofisiologi
PP adalah suatu implantasi abnormal plasenta; sebagian atau seluruhnya menutupi ostium servikalis internal. Berdasarkan luas serviks yang tertutup plasenta, implantasi tersebut selanjutnya diklasifikasikan sebagai komplet, parsial, atau marginal. Insidensi PP adalah 1 dalam 200 kelahiran. Implantasi embrio pada segmen uterus bawah (LUS, lower uterine segment) dapat menyebabkan PP. Jika terjadi implantasi pada bagian dinamik dari organ yang kaya pembuluh darah tersebut, maka hubungan vaskular plasenta akan terganggu karena LUS tipis dan serviks mengalami dilatasi, dan perdarahan timbul. Riwayat seksio sesarea dan multiparitas merupakan faktor risiko PP. Konsumsi tembakau dan kokain juga berperan.

Diagnosis
Setiap pasien yang datang dengan perdarahan vagina setelah 24 minggu gestasi harus dievaluasi untuk PP sebelum pemeriksaan vagina dilakukan. Diagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan ultrasonografi, yang sebagian besar telah menggantikan prosedur “set-up ganda” yang telah dijelaskan. Ultrasonografi transabdomen terbukti 93% akurat dalam mendiagnosis PP; di tangan yang berpengalaman, ultrasonografi transperineum dapat meningkatkan akurasi tersebut dengan memberikan visualisasi os servikal yang lebih baik.

Komplikasi Klinis
Perdarahan maternal dan mobiditas fetal yang disebabkan oleh kelahiran prematur adalah komplikasi yang paling sering terjadi. PP adalah suatu faktor risiko untuk plasenta akreta, suatu keadaan dimana terjadi penempelan abnormal plasenta ke uterus. Keadaan ini dapat meningkatkan perdarahan maternal dan memerlukan histerektomi sesarea.

Tata Laksana

Saat tiba, jumlah perdarahan, harus segera dinilai, dan resusitasi cairan serta terapi komponen darah harus diberikan jika diperlukan. Dengan pengecualian beberapa kasus previa marginal, kelahiran per vaginam tidak dapat dilakukan dan kelahiran dengan seksio sesarea diharuskan. Konsultasi obstetrik on-site dengan segera bersifat esensial untuk dilakukan. Pemantauan fetus harus segera dimulai. Tata laksana konservatif untuk kehamilan preterm memungkinkan untuk dilakukan, dengan kelahiran pada usia kehamilan 36 minggu jika keadaan memungkinkan.

Share this :

Previous
Next Post »
0 Komentar

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔