Gejala Klinis
Nekrobiosis lipoidika (NL) biasanya terjadi pada pasien
penyandang diabetes melitus, yang datang dengan perubahan kulit granulomatosa
kronik yang terletak bilateral pada area pretiba, wajah, tangan, kulit kepala,
dan lengan bawah. Lesi NL bermula sebagai papul yang tidak nyeri berwarna
cokelat kemerahan yang berubah bentuk menjadi plak atrofik berwarna kekuningan
dengan cincin berwarna ungu yang meninggi di perifer dan area sentral serta
tampak tertekan.
Patofisiologi
Mekanisme NL diduga meliputi ganguan peradangan kronik,
mikroangiopatik, dan struktural. Penumpukan abnormal dari makrofag dan
selanjutnya pembentukan granuloma dapat menjadi penyebab NL. Peningkatan kadar
prostaglandin, agregasi trombosit, dan penyakit pembuluh kecil juga dianggap
sebagai penyebab. Mikroangiopati, penebalan dinding pembuluh dermal, dan
kadang-kadang oklusi pembuluh sering terjadi pada NL. Insufisiensi vena kronik
pada orang dewasa obes yang kurang bergerak, dan pada orang berusia lanjut yang
menyandang diabetes melitus dapat menjadi faktor-faktor pencetus. Trauma
sebelumnya pada pasien yang telah memilki predisposisi NL (yaitu diabetisi
obes) dapat menyebabkan terbentuknya lesi.
Diagnosis
Diagnosis bersifat klinis dan dikonfirmasi dengan biopsi
untuk menentukan kedalaman terlibatnya N|L dan kategorisasi histologik spesifik
(yaitu granulomatosa atau nekrobiotik atau keduanya). Pemeriksaan doppler
veskular dapat menunjukkan tingkat stasis vena, yang menggambarkan disfungsi
valvular lokal.
Komplikasi Klinis
Komplikasi NL meliputi penyembuhan luka yang terlambat,
imobilisasi berkepanjangan, dan selanjutnya penurunan berat badan yang cepat,
serta superinfeksi.
Tata Laksana
Meskipun NL merupakan suatu keadaan kronik, NL dilaporkan
dapat sembuh spontan pada 10-20% kasus. Konsultasi endoktrin tepat dilakukan
untuk pasien yang menyandang diabetes melitus dan tanda-tanda kulit penyakit
ini. Kortikosteroid topikal dan intralesi, kortikosteroid sistemik,
nikotinamid, siklosporin, pentoksifilin, asam asetilsalisilat, tiklopidin oral,
tretinoin topikal, oksigen hiperbarik, balutan porsin (porcine), tundur kulit,
dan balutan dengan tekanan (pressure garment) dapat membantu pasien NL. NL
kronik biasanya tidak memerlukan terapi emergensi, dan sering kali pasien dapat
dipulangkan dari ungit gawat darurat (UGD) dan kemudian dilakukan follow-up
oleh dokter perawatan primer.
0 Komentar
Penulisan markup di komentar